07 Juni 2008

BROKER PILIHAN DAN ACCOUNT YANG DIBUTUHKAN

Untuk memulainya ada beberapa account yang di butuhkan, Salah satunya adalah e-gold yang merupakan mata uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk transaksi di internet. Salah satunya adalah www.libertyreserve.com

Sekarang buatlah account www.libertyreserve.com

Cara Mendaftar libertyreserve:

1. Buka email anda

2. Klik Link: www.libertyreserve.com

3. Setelah Anda masuk klik Create Account

4. Setelah itu isi kolom denganalamat email anda.

Setelah mengisi data klik submit, lalu buka email anda dan masukkan kode yg dikirim www.libertyreserve.com dan klik Agree, Gampang bukan? Setelah itu catat semua data-data Anda. Perlu diperhatikan setelah anda mendaftar, LR (Liberty Reserve) tidak memberikan konfirmasi ke email anda jadi anda harus mengingat atau sebaiknya dicatat account number Anda yg diawali dengan huruf U, contoh U6300323, Login PIN dan Password, karena ini perlu saat anda Login.

Setelah kita punya account Liberty reserve kita perlu isi dengan e-gold/libertynya (dollarnya). Anda dapat membeli di moneychanger yang ada di Indonesia. Terlebih dahulu anda harus mendaftar sebagai member, kemudian anda dapat membeli dengan mentranfer sejumlah uang sesuai dengan jumlah Liberty yang anda beli yang telah di sesuaikan oleh pihak changer. Daftar changer di http://Tukarduid.com


Rekomendasi Broker:

1. FxInd

Apa kelebihan broker ini?

· Spread dari 2 pips

· Kredit leverage mulai dari 1:1 hingga 1:500

· Akun mikro mulai dari $1 ( bisa transaksi perpoint Rp. 100,-)

· Akun standar Perpoint $1, deposit mulai min $25

· Terminal trading MetaTrader 4

· Akun swapfree untuk muslim

· Bonus $100 untuk akun standar setelah menutup 10 lot

· Deposit dapat menerima banyak eccurency

· Withdrawal cepat dan tanpa biaya

Fxind.com standar minimal order 0.1 lot perpoint $1 (Rp. 10.000,-)

Fxind.com micro minimal order 0.1 lot perpoint $0.01(Rp. 100,-)

Langkah-langkah Mendaftar

1. Daftar standar acc klik link Fxind.com standar Bonus $25

Daftar Micro acc klik link Fxind.com micro Bonus $1

2. Setelah mendaftar kirim Id bisa berupa KTP atau SIM di sini

3. Agar Acc cepat diverifikasi setelah upload id segera kirim email ke finance@fxopen.com

4. Deposit (Tambah Dana)

* Deposit dengan LibertyReserve

* Deposit dengan Webmoney

* Deposit dengan Ebullion

* Deposit dengan bank Lokal

* Jangan deposit menggunakan e-gold

5. Withdrawal (Tarik Dana)

* Witdrawal dengan LibertyReserve

* Witdrawal dengan Webmoney

* Witdrawal dengan Ebullion

* Withdrawal dengan bank Lokal

6. Download Mt4 FxOPen

7. Untuk Panduan Penggunaan MT4 dapat dilihat di Sini


2. Marketiva.com

· Spread dari 2 pips

· Kredit leverage mulai dari 1:100

· Akun mulai dari 1$

· Akun swapfree

· Bonus 5$ tanpa deposit

Langkah-langkah mendaftar:

1. Klik Link Marketiva.com

2. Isi data-data yang diminta

3. Upload identitas ktp bolak-balik ukuran max 100 kb di sini

4. Deposit seadanya di anjurkan $100 untuk transaksi perpoint Rp. 1000,-

5. login ke streamster dan trading dapat di download di sini

6. Jangan trading sebelum upload ktp dan mulaikah dengan virtual

7. Jangan menggunakan streamster sebelum upload KTP karena account anda akan dibekukan


3. TrendFx

Keuntungan:

· Spread dari 2 pips

· Kredit leverage mulai dari 1:200

· Akun mulai dari $0.5

· Akun swapfree

· Bonus 5$ tanpa deposit

Langkah-langkah mendaftar:

1. Klik Link TrendFx

2. Isi data-data yang diminta

3. Download Mt4 TrendFx

Cara Mendapatkan Bonus $5

Setelah mendaftar anda akan memiliki no login dan password, selanjutnya klik banner bergambar $5 lalu isi quisioner dan tunggu 1-2 jam maka bonus akan ditambahkan ke acc anda

PENJELASAN TENTANG FOREX TRADING

Mengapa saya memilih forex trading?

1. Forex dapat dikerjakan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja selama dia tidak buta. Orang cacat pun bisa mempunyai penghasilan yang melebihi seorang pegawai negeri, orang gak sekolah juga demikian, asal dia tau akan forex trading. Terkadang orang setelah selesai sekolah bingung mau kerja apa setelah ini. Anda gak perlu bingung, anda bisa pelajari forex trading (jual beli mata uang). Saya siap membimbing anda, baik melalui email, sms atau langsung mengajari anda secara langsung jika anda berminat. Anda bisa menghubungi saya jika anda berminat.

2. Saya gak punya modal untuk melakukan ini. Gak papa ada Broker yang ngasih Cuma-Cuma modal yang bisa kita gunakan untuk trading. Ini real dan jika anda profit anda bisa manariknya ke rekening anda. Besarnya modal gratis sebesara $5 atau sekitar Rp. 50.000,-. Anda bisa order dengan quantity 100 yang berarti perpoint bernilai $ 0.01, Brokernya Marketiva.com . Ada juga broker yang kasih modal gratis $ 25 tetapi modal gratis diberikan setelah kita deposit minimal $25. Brokernya Fxind.com Jika kita menarik dana kita biasanya tidak lebih dari 2 jam sudah sampai ke rekening kita, itu pengalaman saya.

3. Ingat bisnis yang satu ini sangat anti dengan yang namanya serakah, keserakahan akan menghancurkan segalanya, saya pernah mengalaminya. Dengan modal $200, dalam 2 jam saya untung $ 250. Tapi karena keserakahan besoknya saya mengalami kerugian $350. Ini pengalaman nyata yang saya alami. High risk high return!

Lalu APA ITU FOREX?

Forex (Foreign Exchange) yaitu perdagangan mata uang asing atau biasa disebut dengan Valas (Valuta Asing). Yang diperdagangkan di FOREX: Pasangan (Pairs) Mata Uang yang umum di dunia (contoh: EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CHF). Jadi Forex berarti membeli atau menjual suatu mata uang terhadap mata uang yang lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan

Ilustrasi :

Buy EUR/USD berarti Beli EURO dan Jual USDollar, Sell USD/JPY berarti Jual USDollar dan beli Japan Yen.pasar Forex bergerak dan buka 24 jam (Senin pk.4 pagi sampai Sabtu pk.4 pagi WIB).WIB = Waktu Indonesia Barat atau GMT +7

Time Zone:

Asian Time (Tokyo): 7.00-15.00 WIB
Europe Time (London): 14.00-24.00 WIB
USA Time (New York): 20.00-05.00 WIB

Nilai Kontrak (Quantity Contract Size): Yaitu jumlah yang sebenarnya diperdagangkan di market. Contract Size ini dibedakan berdasarkan dari Lot, yaitu:

0.01 lot = satuan nilai kontraknya: perpoin/pips nilainya sekitar Rp. 1000,-
0.1 lot = satuan nilai kontraknya: perpoin/pips nilainya sekitar Rp. 10,000,-
1 lot = satuan nilai kontraknya: perpoin/pips nilainya sekitar Rp. 100.000,-

Leverage dan Margin: adalah seperti kita meminjam uang di perusahaan broker dengan jumlah tertentu dan dengan memberikan sejumlah jaminan yang dinamakan “Margin”

Macam Leverage (atau daya ungkit)
Leverage ada beberapa jenis pada umumnya, yaitu:
1:1 berarti uang jaminannya = nilai kontraknya (100%)
1:100 berarti uang jaminannya 1% dari nilai kontrak
1:200 berarti uang jaminannya 0.50% dari nilai kontrak
1:400 berarti uang jaminannya 0.25% dari nilai kontrak
1:500 berarti uang jaminannya 0.20% dari nilai kontrak

Ilustrasi:

Misalkan Kita punya deposit $1000, Untuk transaksi 0.1 lot yang per pointya bernilai $1 (Rp. 10.000,-), maka modal kita akan mampu menahan hingga 1000 point. Jika kita tidak rugi 1000 point maka modal kita tetap mampu menahan kerugian. Jadi Jika kita order Buy/Sell 0.1 lot perpointnya bernilai $1 Jika kita untung 10 point berarti kita dapat untung $ 10 begitu juga kalau rugi. Bagaimana kalau modal kita hanya $100? Ya tentu saja modal kita hanya mampu menahan 100 point untuk transaksi 0.1 lot. Atau jika kita ingin agar modal kita aman ya transaksinya 0.01 lot yang perpoint $0.1 (Rp. 1.000,-) yang berarti modal kita akan mampu menahan 1000 point. Untuk masalah margin Jika Kita punya deposit $1000 dan leverenge kita 1:500 maka untuk mata uang USD/JPY margin yang kita gunakan $20 berarti margin bebasnya masih $980. Anda tidak akan bisa order jika sisa Free Margin anda tidak mencukupi. Oleh karena itu sesuaikan penggunaan lotnya dengan kekuatan modal anda.

RUMUS:

pergerakan pips x lot x $10
Contoh: Buy 0.1 lot EUR/USD dari 1.3000 ke 1.3008 = 8 pips
8 pips x 1 x $1 = $8

Untuk Mata Uang Indirect :

RUMUS:

(harga open – harga close) x lot x 100,000 / close price
Contoh : Sell 0.1 lot USD/JPY dari 122.12 ke 121.08
((122.12 – 121.08) x 0.1 x 100,000) / 121.08
= $17.18

Kalau loss maka perhitungannya juga sama

Kolom Balance, Equity, Margin

Balance : jumlah uang anda yang telah terealisasikan
Equity : jumlah uang bersih
Margin : total penggunaan margin anda
Free Margin : sisa Margin yang bisa anda gunakan untuk order
Margin Level : prosentase dari equity berbanding margin anda
Margin Call : suatu keadaan dimana uang anda drop dibawah margin yang dibutuhkan

Adapun macam-macam pending order yaitu:

BUY STOP & SELL STOP ORDER

BUY STOP:

Memesan order BUY Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila harga market bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar grafik dapat bergerak naik lagi supaya mendapatkan profit

SELL STOP:

Memesan order SELL Dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila harga market bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar grafik dapat bergerak turun lagi supaya profit.

BUY LIMIT & SELL LIMIT ORDER

BUY LIMIT:

Memesan order BUY Dibawahnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila harga market bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak naik supaya profit.

SELL LIMIT:

Memesan order SELL Diatasnya harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila harga market bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak turun supaya profit.

Take Profit (TP): Yaitu untuk target profit anda

Stop Loss (SL): Yaitu untuk membatasi kerugian anda (cut loss)

SL sebaiknya dipasang di setiap order anda, karena untuk membatasi kerugian anda agar tidak semakin terpuruk jika open posisi anda terkena loss (SL idealnya berkisar antara 30-50 pips atau tergantung dari management risk (tingkat resiko) anda)

ANALISA FUNDAMENTAL

Non-farm Payrolls (NFP) adalah Jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik. Indeks ini mencerminkan kondisi sektor komersil & industri. Semakin tinggi nilainya mengindikasikan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi

Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.


Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.

Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.


Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah indikator teknikal yang menghitung nilai GDP berdasar data bulan lalu dengan teknik statistik.

Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.


Consumer Confidence Index adalah sebuah index yang mengukur mood konsumen terhadap prospek perekonomian di suatu negara di masa mendatang.


Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain)


Manufacturing Production adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat output yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur. Ada 13 komponen yang termasuk dalam indikator ini. Sejauh ini, output industri manufaktur 'menyumbang' 80% dari total output industri nasional.


Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.

Factory Orders adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.

Nonfarm Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur produksi nasional dari barang dan jasa diluar sektor pertanian

Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.

Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.

Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.

Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sektor perekonomian yang tersedia.

Building Approvals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah baru di suatu negara.

Cash Rate adalah suku bunga yang diberlakukan untuk bunga overnight/premium.

Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.

Durable Goods Orders Adalah data yang menghitung volume (dalam dollar) pesanan dan pengiriman barang-barang yang termasuk kategori tahan lama (barang yang usia manfaatnya 3 tahun atau lebih ).

Housing Starts & Building Permits adalah Housing starts adalah data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan baru per bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan dari jumlah aplikasi dan ijin (permits) untuk pembangunan rumah. Data ini termasuk indikator utama. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk memicu perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat pertumbuhan. Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian. Peningkatan bulanan yang melebihi perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya tekanan inflasi.

Sumber: BelajarForex.com


ANALISA TEKNIKAL

Risk and Profitability

Yeah hari yang indah untuk membicarakan resiko dan profitability. Seberapa besar resiko yang mungkin terjadi apabila saya berinvestasi forex? Sebandingkah dengan keuntungannya? Sebagai seorang investor profesional Anda harus belajar melihat semua skema investasi tidak selalu dari profitnya. Ada banyak faktor lain selain mimpi indah profit yang harus Anda ketahui dan salah satunya adalah yang disebut resiko. Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk-high return investment program. Itu artinya adalah sebuah investasi yang memiliki resiko tinggi. Namun juga imbal balik profit yang tinggi. Ya sebandinglah dengan resikonya. Nah, kedua sisi profit dan resiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Ini seperti sebuah sisi mata uang yang saling bersebelahan. Ada namun bersebrangan. Bersebrangan namun ada. Ok kalau begitu mari kita mulai membicarakan kedua hal ini. Kalau begitu karena Saya adalah seorang sedia payung sebelum hujan, Saya akan membahas sisi resikonya terlebih dahulu. Berharap hari yang ceria ini tidak menjadi hari yang kelabu setelah Anda membaca artikel ini. Secara garis besar, ada tiga hal utama yang perlu Anda ketahui sebelum memulai investasi forex Anda terutama dari masalah resiko.

Pertama, total loss possibility (ini artinya kemungkinan loss keseluruhan) bisa mencapai 90% dari seluruh dana yang Anda yang investasikan. Eh, apa? 90%? Tidak begitu bagus kedengarannya. Ya memang tidak begitu bagus. Tapi ingat ini adalah kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Mengapa bisa mencapai 90%, ini disebabkan dewa penolong yang dahulu kita kenal bernama margin trading. Nah bukan dewa penolong lagi dong…

Contoh, Rama membeli sebanyak 1 lot GBP pada pasangan GBPUSD diharga 1.9600. Dalam kasus ketika GBP menguat terhadap USD, maka Rama akan mendapatkan keuntungan. Sekarang bagaimana jikalau yang terjadi sebaliknya? Bagaimana kalau harga bergerak turun? Sejauh mana posisi Rama dapat bertahan?

Dalam pasar forex trading meski Anda dapat membuka sebanyak hanya 1 lot dan membutuhkan jaminan hanya 100 Pound, bukan berarti modal awal minimum yang disetorkan adalah hanya 100 Pound saja (kalau di Rupiahkan ya kurang lebih Rp 1.5 Juta). Biasanya pialang menetapkan deposit minimum diatas harga 1 lot tersebut. Ada beberapa pialang yang menetapkan minimum pembukaan account US$250 atau bahkan US$500. Apa gunanya? Ya! Betul sekali, untuk menahan posisi apabila ternyata harga bergerak berlawanan dengan posisi Rama. Nah misalkan Rama memulai investasinya dengan sebesar US$250. 100 pound (sama dengan US$196) digunakan sebagai jaminan posisi Open Buy yang dia lakukan. Maka sisa dananya menjadi 250 – 196 = US$ 54. Dana 54 Dollar inilah yang digunakan untuk mempertahankan posisi Rama yang terbuka apabila ternyata harga bergerak turun, bukan naik seperti yang diharapkan Rama. Dalam pasar forex biasanya based currency yang digunakan adalah US Dollar. Itu artinya semua transaksi akan diubah ke dalam USD dan semua yang tertera pada platform sudah dalam Dollar. Pertanyaannya sekarang, dengan sisa dana 54 Dollar itu, berapa jauh Rama dapat mempertahankan posisinya? Dan apa yang terjadi jika harga bergerak turun dan 54 Dollar tersebut habis?

Good question.

Jawabannya pertanyaan pertama, Rama dapat mempertahankan posisinya sampai harga bergerak turun sejauh 54 points karena pada dasarnya 1 point GBPUSD harganya adalah 1 Dollar. Jadi jikalau harga turun sampai ke 1.9546, maka sisa dana Rama yang 54 Dollar itu akan habis. Lalu apa yang akan terjadi? Jika sisa dana Rama yang 54 Dollar tersebut habis maka posisi Rama yang terbuka tersebut akan ditutup otomatis oleh sistem dikarenakan tiadanya lagi jaminan dalam pembukaan posisi. Dengan begitu, Rama mengalami kerugian sebesar 54 Dollar dan kini dananya hanya tersisa US$ 196. Kasihan Rama….

Situasi yang Rama alami dinamakan margin call. Margin call adalah ditutupnya posisi secara otomatis oleh sistem dikarenakan habisnya jaminan dana yang dimiliki. Sebuah hal yang tidak menyenangkan bagi seorang trader. Mimpi buruk tepatnya. Nah sekarang yang jadi pertanyaan berapa lama margin call itu terjadi dengan sisa dana hanya 54 Dollar? Pasangan GBPUSD tergolong pasangan yang energic dan senang sekali bergerak kesana kemari. Dengan volatilitasnya, GBPUSD biasanya dapat bergerak hingga 100 points per harinya. Jadi, Rama dapat saja mengalami margin call dan kehilangan $54 hanya dalam waktu 1 hari!

Wow, sebesar itu kah? Ya memang. Rama bisa saja untung 100 Dollar sehari tetapi juga bisa mengalami margin call jikalau sisa dana yang dimilikinya hanya $250. Nanti kita akan pelajari lebih jauh lagi, meskipuin minimum pembukaan account cukup terjangkau yaitu hanya US$250, membuka account dengan dana seminimal itu merupakan sebuah resiko tingkat tinggi dan sangat tidak disarankan. Well, money talks and that’s right. Bagaimanapun modal tidak akan berbohong. Seandainya Rama memulai investasinya dengan US$1000 maka ada sisa dana mencapai US$804 yang artinya cukup untuk menahan pergerakan beberapa kali. Perlu dicatat bahwa harga tidak pernah naik dan turun dalam satu arah ber kali-kali. Itu artinya ada kemungkinan setelah turun 100 – 200 points harga malah kembali bergerak naik melewati 1.9600 dan Rama mendapat untung. Jadi begitulah resiko pertama yang kita pelajari. Cukup pahit memang.

Selanjutnya resiko kedua ada pada persoalan likuiditas. Kita sudah singgung sedikit tadi bahwa untuk GBPUSD pergerakan dapat mencapai 100 points dalam sehari saja. Itu artinya kemungkinan untung/rugi mencapai kurang lebih Rp 1 Juta per harinya! Nah, pa artinya hal ini? Artinya adalah Anda dapat kehilangan dana Anda dan mengalami total loss seperti disebutkan diatas dan semuanya itu terjadi dalam waktu yang sangat singkat! Coba tenang dan pikirkan bagaimana jika ini terjadi pada Anda? Anda kehilangan dana $250 hanya dalam waktu satu hari! Atau katakanlah Anda menabung 6 bulan lamanya untuk dapat memulai investasi forex Anda dan ternyata dalam waktu 6 hari semua tabungan Anda tersebut lenyap tiada berbekas. Secara teoritis hal ini mungkin terjadi dalam pasar forex. Sesuatu yang pahit namun riil dan mungkin. Bagaimana perasaan Anda jika ini terjadi pada Anda? Jadi dengan 2 hal ini dapat dipahami memang bahwa benarlah perkataan bahwa forex adalah high risk – high return investment program. Investasi berresiko tinggi tetapi juga dengan return yang tinggi. Dan keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jangan pernah tertipu dengan para marketing yang menonjolkan melulu sisi keuntungan tanpa pernah menyinggung kemungkinan loss yang mungkin terjadi. Seorang marketing forex yang baik haruslah juga bertindak sebagai investment advisor bagi nasabah-nasabahnya.

Yang terakhir berkaitan dengan resiko adalah masalah metode trading. Jika di lihat-lihat dari dua point yang kita bahas bersama di atas tentu Anda pun berkesimpulan bahwa keputusan untuk melakukan aksi beli/jual merupakan keputusan yang paling krusial dan sangat signifikan. Kapan harus masuk, berapa lama dan beli atau jual merupakan keputusan yang akan memperngaruhi dana kita kelak. Kalau begitu inti dari semuanya ini adalah apakah kita cakap dalam memprediksi pergerakan harga atau tidak. Semuanya itu dicerminkan dalam analisa yang kita pelajari sehari-hari. Metode trading apa yang kita gunakan dan bagaimana sistem yang kita milki menentukan apakah Anda mengakhiri karier Anda sebagai seorang trader atau seorang looser. Kabar buruknya, tidak ada satupun metode trading yang dapat menjamin Anda pasti mengalami keuntungan terus menerus. Sebuah sistem trading yang diciptakan oleh para ahli forex terbaik diseluruh dunia. Ini dikarenakan sebuah sistem belum tentu cocok dengan profil orang yang memakainya. Belum masalah permodalan. Belum cara bertrading. Belum jam trading. Belum cara menganalisis. Dan yang terpenting adalah belum lagi psikologi yang dimiliki setiap trader berbeda-beda. Ini menyebabkan tidak ada satupun metode trading yang dapat menjamin Anda mengalami untung mencapai 100% terus menerus. Anda dapat mengikuti trader terbaik yang pernah Anda kenal. Tetapi itu pun tidaklah jaminan Anda untung. Nah bagaimana? Sepertinya forex menjadi begitu menakutkan bagi Anda? Saya belum menceritakan kisah-kisah mereka yang “kurang sukses” di forex lho J. Baiknya tidak usahlah. Tapi jangan khawatir Saudara, Saya tidak akan meninggalkan Anda kebingungan menghadapi semua resiko-resiko di atas. Apa yang disampaikan tersebut merupakan resiko terburuk yang mungkin terjadi terhadap account Anda. Lagi pula ada sederetan cara untuk mencegah semua itu terjadi terhadap investasi Anda. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sehubungan resiko dalam investasi forex:

1. Pastikan dana yang Anda investasikan merupakan dana lebih yang bersifat idle/dikhususkan untuk itu (risk capital)

Yang Kami maksud dengan dana idle adalah dana yang memang “tidak terpakai” atau tidak digunakan untuk keperluan tertentu yang mendesak. Jadi memang dikhususkan untuk berinvestasi dan pada investasi yang memiliki resiko tinggi. Ya..ya…ya Saya tahu bahwa tidak ada duit yang tidak terpakai. Semuanya terpakai. Tapi maksud Saya disini adalah Jangan gunakan dana pendidikan anak atau dana kesehatan keluarga Anda untuk berinvestasi forex. Apa yang akan Anda lakukan apabila dana pendidikan anak Anda ludes karena forex? Si kecil tidak bersekolah karena Bapaknya kurang perhitungan ck…ck..ck…

Satu lagi, sangat disarankan untuk tidak mengutang untuk bermain forex. Saya serius lho. Ada beberapa orang yang bertindak terlalu berani dengan menggesek kartu kreditnya untuk bermain forex. Kalau memang Anda sudah mahir dan memilki pengalaman bermain forex yang profit ya no comment at all. Tapi kalau masih awam lalu ngutang…

Ah sudahlah. Yang penting Anda sudah mengerti maksud Saya.

2. Jangan terburu-buru untuk berinvestasi real hanya karena Anda telah memahami satu-dua teknik forex.

Bahkan saya pun masih belajar dan terus belajar sementara artikel ini dibuat. Jangan pernah menganggap diri terlalu mahir dalam bertrading hanya karena Anda telah membaca sebuah “resep rahasia” dari seseorang yang telah menjalani forex dan profit.

3. Gunakan fasilitas demo account untuk jangka waktu yang cukup sebelum memulai real account.

Para pialang penyedia jasa forex online trading biasanya menyediakan fasilitas demo account cuma-cuma bagi siapa pun yang tertarik dengan forex untuk berlatih dan terbiasa menggunakan platform mereka. Keistimewaan demo account adalah semua harga dan regulasi adalah sama persis dengan real accountnya. Perbedaannya hanya pada dunia riil uang yang kita gunakan ya uang virtual alias uang main-mainan. Jadi secara teoritis apabila Anda mengalami profit pada demo account maka profit pada real account tidak jauh lagi bagi Anda. Nah kendalanya adalah seringkali meskipun mereka mencoba demo account dan mereka profit, waktu untuk berlatih pada demo tidak cukup. Padahal pialang biasanya menyediakan waktu 1 bulan (dan bisa diperpanjang) selama kita membutuhkan sampai kita merasa benar-benar mahir dan siap menuju real account. Sekali lagi ketidak sabaran membuat banyak kecelakaan yang tidak perlu menjadi harus terjadi.

4. Gunakan fasilitas Stop Loss dan Limit untuk membatasi keuntungan dan kerugian

Stop Loss merupakan fasilitas yang disediakan oleh platform untuk membatasi kerugian yang mungkin terjadi dalam posisi kita ketika terjadi kesalahan dalam memprediksi pergerakan harga. Sedangkan Limit berguna untuk menentukan pada harga kita hendak melakukan taking profit. Kedua fasilitas ini umum tersedia pada platform forex trading. Kita akan membahas lebih jauh pada section Forex online trading and the Facility at a glance. Ok kita sudah belajar mengenai resiko yang mungkin terjadi dalam bertrading forex berikut beberapa cara penanggulangannya. Mungkin Anda mulai berpikir dua kali untuk bertrading forex dikarenakan artikel yang baru saja Anda baca. Baguslah jika memang demikian. Karena itu adalah tujuan Belajar Forex. Membantu Anda untuk memulai investasi ini dengan cara yang benar, terukur dan masuk akal. Tentunya tidaklah imbang untuk membicarakan resikonya tanpa mengetahui seberapa besar potensi yang mungkin Anda dapatkan dalam bertrading. Nah untuk adilnya kita juga perlu mengetahui sejauh manakah keuntungan yang mungkin kita peroleh dengan bertrading forex. Namun rasanya saya tidak perlu menjelaskan terlalu panjang mengenai hal ini. Well, ada banyak orang yang sebenarnya bertrading dan mendapatkan keuntungan hingga puluhan hingga ratusan ribu Dollar tiap bulannya. Meski lebih banyak lagi mereka yang loss (banyak diantaranya seharusnya tidak perlu loss jika mereka memiliki cukup kesabaran dan cara trading yang lebih baik), forex tetaplah sebuah ladang investasi yang menawarkan keuntungan tidak seperti investasi konvensional lainnya. Potensi profit pada forex dapat mencapai puluhan hingga ribuan persen setiap bulannya. Beberapa pemula forex yang tekun belajar dan cukup kenal baik dengan kami mampu mencapai profit dalam tradingnya hingga mencapai ratusan persen dalam tiap bulan. Sayang record transaksi mereka tidak bisa kita tampilkan disini dikarenakan privacy. Dengan hitungan sederhana berdasarkan rata-rata pergerakan misalnya mata uang GBPUSD yang mampu bergerak hingga 100 points sehari maka dengan memasang 1 lot saja sehari itu artinya kita bisa mendapat keuntungan 2000 points dalam waktu satu bulan (20 hari x 100). Cukup lumayan. US$2000 jika dijadikan Dollar. Itu baru 1 lot lho. Coba bagaimana kalau kita memasang lot yang semakin besar seiring bertambahnya dana yang kita punya? Bisa besar dan semakin besar. Itu sebabnya banyak trader luar negeri yang melakukan trading untuk membiayai hidup mereka (bahkan anak istri mereka) sehari-hari. Istilah kerennya Trading for a Living. Hmm… cukup menggiurkan bukan? Cukup dari rumah saja dan tidak perlu menempuh kemacetan kota-kota besar, ratusan hingga puluhan ribu Dollar bisa kita hasilkan hanya dari bertrading. Dengan demikian trading pun dapat membantu kualitas hidup mereka yang melakukannya dan juga mengurangi polusi di jalan raya (he…he…he). Coba bayangkan bagaimana efek yang dihasilkan jika Anda berhasil membuat formula trading yang tepat bagi diri Anda pribadi. Sebuah terobosan finansial (kemandirian finansial) menjadi bagian hidup Anda dan kini Anda dapat meninggalkan takdir menjadi karyawan seumur hidup Anda. Hmmm…. Sweet dream heh? Jadi sebenarnya dari apa yang kita pelajari hari ini diketahui bahwa pada dasarnya keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi adalah sebanding satu sama lainnya. Market dapat menjadi sahabat terbaik bagi siapa pun yang profit. Sebaliknya dia dapat menjadi musuh terkejam yang Anda temui karena dapat meludeskan investasi Anda dalam sekejap mata. Nah sebelum Anda melangkah lebih lanjut dengan pelajaran Anda. Kelihatannya siapa yang mau berinvestasi forex haruslah seorang yang menyukai sebuah petualangan harga alias risk lover. Jika Anda seorang risk averter alias mereka yang tidak menyukai resiko, silakan menjauh dan pilihlah investasi yang tidak terlalu beresiko seperti forex.

Pivot Points

Pivot Points merupakan cara perhitungan untuk menentukan area support dan ressisatance. Dia tidak tergolong indikator, namun masih dibilang sebagai cabang analisa teknikal karena sama-sama mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa lalu. Perhatikan rumus berikut ini:

Pivot point = (H + L + C + O)/4

R1 = (2 x P) – L

R2 = P + (H – L)

S1 = (2 x P) – H

S2 = P – (H – L)

Rumus di atas adalah rumus dalam perhitungan Support Ressistance dengan menggunakan pivot points. Yang dimaksud O, H, L, C dan P berturut-turut adalah Open, High, Low, Close dan Pivot pada sebuah grafik candlestick. R dan S adalah Ressistance dan Support. Berbeda dengan sup dan ress menggunakan history harga, pada Pivot, kita dapat menggunakan titik sup dan ress yang berlapis bahkan hingga beberapa kali. Mari kita lihat contoh perhitungannya saja:

Berikut ini adalah data O, H, L, C dari GBPUSD dengan periode D1

Open

1,9984

High

1,9991

Low

1,9874

Close

1,9900

Maka dengan demikian perhitungan titik Pivot menjadi:

P = (O + H + L + C)/ 4

P = (1.9984 + 1.9991 + 1.9874 + 1.9900) / 4

P = 1,9937


Nah dengan demikian Sup dan Res dapat ditentukan sbb:

Sup 1 = (2 x P) – H

Sup 1 = (2 x 1.937–1.9991

Sup 1 = 1.9884


Dan Sup 2 adalah:

Sup 2 = P – (H – L)Tambah Gambar

Sup 2 = 1.9937 – (1.9991 – 1.9874)

Sup 2 = 1.9820


Ress 1:

Res 1 = (2 x P) – L

Res 1 = (2 x 1.9937) – 1.9874

Res 1 = 2.0001


Ress 2:

Ress 2 = P + (H – L)

Ress 2 = 1.9937 + (1.9991 – 1.9874)

Ress 2 = 2.0064

Dengan grafik, tampilan akan menjadi sebagai berikut:




Ok sekarang, bagaimana cara pemakaiannya? Sebenarnya kita sudah membahas bagaimana perilaku harga ketika mendekati titik sup dan rest-nya. Namun demi kemudahan Anda, berikut kami ringkaskan kegunaan dari Pivot point:

  • Bila harga mendekati titik Support, kemungkinan harga akan berbalik kembali ke atas atau jika trend turun terlalu kuat, maka harga justru akan menembusnya dan trend turun akan semakin kuat.
  • Jika harga mendekati titik ressistance maka harga akan kembali bergerak turun menjauhi titik resistance, namun jika trend naik terlalu kuat (biasanya karena isu fundamental) maka harga akan tembus titik ressistance untuk kemudian naik lebih jauh lagi.

Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa akurat penggunaan titik support dan ressistance dengan menggunakan pivot point? Hmm… pertanyaan yang sulit. Kunci ke akuratan pivot point berada pengambilan titik High, Low dan Close yang tepat sesuai dengan history yang terjadi. Banyak dari trader memodifikasi sedemikian rupa Pivot mereka sehingga tidak lagi menggunakan H, L, C, dan O pada candle sebelumnya tetapi bisa saja beberapa candle sebelumnya yang diringkas menjadi satu. Trader lainnya memodifikasi rumus pivot sehingga sesuai dengan cara trading mereka. Sejauh ini Pivot digunakan cukup luas dalam trading sehari-hari. Akurasinya juga cukup lumayan. Kesulitan yang terjadi pada pivot adalah pada pemakaiannya yang acap kali perlu memasukkan rumus ini dan itu. Untuk mempremudah Anda, gunakan Excel dalam menentukan titik P, Sup dan Res sehingga Anda cukup memasukkan angka H, L, C dan O saja. Satu hal yang perlu diingat, Pivot cukup ampuh ketika harga tidak sedang dipengaruhi berita atau isu-isu fundamental yang kuat. Dalam keadaan berita muncul dan volatilitas harga menjadi tidak rutin tetapi lebih cenderung bergerak karena demmand supply tak beraturan, Pivot menjadi kurang efektif sehingga akan lebih baik untuk beralih kepada perhitungan Sup dan Res secara psikologis bukan secara teknis seperti Pivot Point.

Stochastic Oscillator

Merupakan alat analisis ciptaan George C Lane pada akhir 50-an. Seperti namanya, nilai kisaran pada indikator ini adalah 0 – 100 ( oscillator ). Stochastic Oscillator digunakan untuk menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Pada dasarnya indikator ini dipakai untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terrendahnya selama selang periode yang kita inginkan. Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K. Jika kita lihat dari range Stochastic Oscillator yaitu 0–100, dapat dikatakan bahwa sebenarnya indikator ini tidaklah berbeda dengan RSI. Hanya saja dalam Stochastic perhitungan meliputi harga terendah, tertinggi dan closing price pada waktu yang ditentukan.

Sekarang bagaimana kegunaan indikator ini? Apakah sama dengan RSI? Kalau sama kenapa tidak pakai RSI saja? Nah pertanyaan ini yang akan kita jawab dalam kelas kita kali ini. Dilihat dari jenisnya, Stochastic memang sama dengan RSI yaitu indikator bertipe Oscillator. Kegunaan indikator model begini rata-rata memang untuk mengakomodasi pergerakan jenuh beli dan jual dari pergerakan mata uang. Namun ada beberapa hal yang tidak dimiliki RSI tetapi dimiliki Stochastic dan demikian juga sebaliknya. Ditinjau dari sisi sensitivitasnya, RSI masih jauh lebih sensitif dibanding Stochastic. Begitu juga dari sisi kemudahan pembacaan. RSI tidak memiliki smoother seperti %D pada Stochastic. Dengan demikian dapat menghilangkan efek bias pada pembacaan. Namun demikian kesederhanaan RSI juga dapat menjadi kekurangannya. RSI kurang pas jika dipakai untuk mengetahui trend yang sedang berlangsung pada mata uang. Sementara gabungan %K dan %D pada Stochastic dapat menjadi duet yang cukup ampuh dalam memprediksi trend yang sedang terjadi. Hal lainnya adalah dikarenakan Stochastic tidak sesensitif RSI maka false signal pun tidak sesering pada RSI. Ini sebabnya kebanyakan trader lebih memilih Stochasic dalam mengetahui keadaan jenuh beli dan jual dari pasar. Ada beberapa informasi yang dapat kita peroleh dengan Stochastic Oscillator. Namun secara umum tidak berbeda dengan informasi pada RSI dan SMA. Dan memang Stochastic Oscillator sebenarnya adalah gabungan dari kedua jenis indikator tersebut dengan cara perhitungan yang berbeda. Secara keseluruhan, indikator ini dapat kita gunakan untuk menentukan keadaan overbought/ oversold (yang artinya prediksi trend untuk jangka panjang), perpotongan antara %K dan %D (sebagai short term trend), dan Bullish/Bearish centerline.

Overbought/Oversold

Keadaan overbought/ oversold menurut Stochastic diperoleh bila garis %K telah memasuki batasan 20 dan 80 yakni dibawah 20 untuk oversold dan diatas 80 untuk overbought. Sama dengan RSI bukan? Harap diingat juga bahwa batasan 20/80 ini bukanlah batasan mutlak. Bisa saja 30/70 atau yang lain. Jadi jangan heran bila saya juga menggunakan batasan yang berbeda dalam menentukan kondisi overbought/ oversold dari situasi ini. Keadaan overbought/oversold ini akan memicu naik turunnya harga dalam jangka panjang. Apabila sedang terjadi kenaikan harga namun stochastic sudah menuju titik overbought-nyadan mulai meninggalkan area tersebut, itu berarti akan terjadi tekanan pada laju kenaikan harga yang pada akhrinya membuat harga kembali turun sampai keseimbangannya yang baru. Perhatikan gambar berikut. Untuk batasan overbought/oversold kali ini kita menggunakan 20/80.

Ketika harga telah masuk ke area OB atau OS maka perlahan akan kembali bergerak turun seiring dengan arah pergerakan Stochastic. Berapa kali Stochastic menunjukkan ketepatan yang luar biasa dalam mengetahui arah pergerakan selanjutnya (diberi tanda dengan lingkaran merah). Dengan mematuhi Stochastic saja sudah dapat terlihat betapa besar profit yang bisa dihasilkan dalam beberapa hari pergerakan. Semoga mata Anda terbuka sekarang.


%K and %D Crossing

Selain area 20/80 seperti pada contoh diatas, perpotongan %D dan %K juga dapat kita gunakan untuk menentukan sebuah posisi Buy/ Sell. Ada kalanya kita kehabisan kesabaran menunggu Stochastic menyentuh batasan 20/80 seperti yang telah kita tentukan. Meski seringkali akurat namun dalam gelombang geraknya belum tentu ketika Stochastic bergerak turun maka dia sempat memasuki area 20 dan demikian juga ketika dia naik. Kadang sebelum sempat melewati area tersebut harga telah kembali bergerak ke arah kebalikannya sehingga kita kehilangan kesempatan. Nah, crossing ala Sotchastic dapat kita gunakan sebagai penentu Buy/Sell dalam keadaan begini. Sama seperti indikator Moving Average yang digunakan dengan melihat crossing pada dua periode yang berlainan, hal yang sama juga dapat kita terapkan pada Stochastic. Bedanya disini adalah crossing yang terjadi adalah antara %K dengan %D yang adalah smoother dari %K. Seperti kita ketahui sebelumnya %D merupakan MA dari %K yang tidak lain pencerminan dari perubahan harga. Jadi, sesuai dengan sifat MA dalam menentukan perubahan trend, setiap perpotongan antara %D dengan %K berarti adalah perubahan trend untuk jangka waktu singkat di depan. Kondisi Bullish terjadi bila garis %K memotong %D dari bawah dan sebaliknya trend Bearish diperoleh ketika %K memotong dari atas. Keadaan ini bisa saja berlangsung bahkan ketika kedua garis sedang dalam wilayah overbought/ oversold. Jika ini terjadi, itu artinya memang tekanan beli atau jual sedang kuat sekali sehingga akan terjadi kemungkinan harga menembus batas support dan ressistance-nya. Perhatikan ketika %K dan %D saling berpotongan dan mulai bergerak ke atas (ditandai dengan warna kuning) harga juga menunjukkan uptrend dan terus bergerak naik. Sebaliknya ketika harga bergerak turun, %K dan %D juga saling berpotongan dan menunjukkan arah ke bawah (ditandai dengan warna hijau). Kedua keadaan ini terus menerus berulang dan silih berganti. Cara pembacaan sama persis seperti kita menginterpretasikan indikator Moving Average. Nah, sampai disini bahasan mengenai Stochastic Oscillator. Sebelum kita berpindah kepada indikator lainnya, perlu saya ingatkan kembali mengenai perihal karakter indikator oscillator seperti Stochastic ini. Hal yang menjadi kelebihan sekaligus kekurangan indikator yang bergerak dalam kisaran tertentu seperti ini adalah sensitivitasnya. Begitu juga pada Stochastic yang dapat bersifat sangat sensitif bila kita menggunakan periode yang tidak tepat. Penggunaan periode yang tidak tepat dapat membawa kita pada pengambilan keputusan yang salah yang pada akhirnya membawa kita pada kerugian besar.Untuk itu sangat disarankan Anda mencari periode yang terbaik pada indikator ini untuk setiap pairs. Besarnya bisa berbeda-beda. Semakin panjang periode yang dipakai maka grafik indikator akan semakin halus yang artinya ke-sensitifitas-annya akan berkurang. Disarankan juga untuk menggunakan Full Stochastic dalam penggunaan karena memang lebih halus dan dapat mengurangi grafik indikator yang terlalu keriting.

Ni gambar Stochastic




Parabolic SAR

Parabolic SAR

Pada tahun 1978 Dalam bukunya “New Concepts in Technical Trading”, J Welles Wilder memperkenalkan Parabolic SAR ( biasa disingkat penyebutannya hanya dengan SAR saja ) bersama dengan RSI sebagai salah satu indikator utama dalam bertrading. SAR sendiri merupakan kependekan dari Stop And Reverse yang kurang lebih diartikan sebagai indikator penentu titik Stop Loss dalam trading.

Dalam perkembangannya dikemudian hari, Parabolic SAR menjadi salah satu indikator efektif dalam menentukan kondisi market yang sedang trend (trending market) bersama dengan fasilitas yang bernama Trailing Distance yang banyak disediakan pada berbagai platform forex trading.



Penggunaan Parabolic SAR

Kegunaan Parabolic SAR untuk melihat arah trend. Dengan SAR yang berupa titik, trend naik atau turun menjadi kelihatan lebih pasti dan tidak lagi menimbulkan salah tafsir. Pada SAR, ketika harga sedang dalam trend naik, maka titik SAR berada dibawah dari pergerakan harga. Sebaliknya ketika market sedang dalam trend turun maka titik SAR berada di atas dari pergerakan harga. Seperti telah disinggung di atas, kelebihan Parabolic SAR adalah tampilannya yang berupa titik sehingga dengan demikian memudahkan seseorang dalam membaca keadaan market. Trader cukup melihat di manakah posisi titik SAR apakah di bawah atau di atas dari bar untuk mengetahui trend yang sedang terjadi. Lebih dari itu, semakin jauh jarak antara titik SAR dengan harga tertinggi atau terrendah dari bar, itu menandakan semakin kuat trend naik/turun yang terjadi. Setelah Anda mengetahui bagaimana caranya membaca Parabolic SAR, Saya rasa kini menjadi lebih mudah untuk menggunakannya untuk melakukan aksi buy, sell atau hold. Perlu disampaikan disini, bahwa sangat disarankan untuk menggunakan SAR bersama indikator lainnya (Saya pribadi menyarankan menambahkannya dengan indikator yang bersifat oscillator seperti Stochastic atau RSI). Ini disebabkan sama halnya dengan trend indicator lainnya, seringkali indikator jenis ini lamban dalam mengakomodasi perubahan harga. Demikian juga dengan SAR. Itu sebabnya disarankan untuk menambahkan oscillator yang cenderung lebih cepat sehingga keduanya dapat saling mengimbangi. SAR dapat mengurangi kecepatan Oscillator sedangkan Oscillator dapat berlaku sebaliknya.


Parabolic SAR dan Stop Loss

Nah Kita masuk dalam bahasan kegunaan SAR yang cukup unik di sini. Bahkan hanya SAR yang memiliki kemampuan seperti ini yaitu kegunaan SAR sebagai penentu titik Stop Loss. Ingat bahwa SAR merupakan kependekan dari Stop and Reverse yang kurang lebih artinya berhenti lalu berbalik arah. Titik SAR bukan saja dapat digunakan sebagai penentu up trend atau down trend. Begitu juga jarak antara titik SAR dengan harga terrendah atau tertinggi dari bar yang ada bukan hanya dapat digunakan sebagai penentu kuat lemahnya trend yang terjadi. Lebih dari itu, jika Anda adalah seorang trader dengan Stop Loss (sangat disarankan bertrading menggunakan Stop loss), maka kabar baiknya titik SAR dapat Anda gunakan sebabagi titik Stop Loss Anda. Beberapa trader pemula kebanyakan sangat membenci fasilitas yang satu ini yaitu Stop Loss. Alasannya adalah karena jika mereka memasang Stop Loss maka kerap kali posisi mereka menyentuh titik Stop yang artinya adalah kerugian bagi mereka. Akhirnya mereka lebih memilih untuk membiarkan harga terfloating dengan santainya sambil menunggu “malam berakhir” dan “pagi bersinar” alias harga berbalik arah sehingga posisi negatif mereka berganti dengan positif. Kabar buruknya bagi Anda yang bertrading dengan cara demikian adalah bahwa akan tiba masanya dimana mungkin malam tidak akan pernah berakhir dan pagi tak kunjung datang alias margin call terjadi. Ini bukan hanya satu dua kali Saya lihat, tetapi sebagian besar mereka yang bertrading tanpa adanya stop loss selalu berujung pada jurang yang sama. Sesuatu yang sudah Saya terangkan ribuan kali kepada setiap investor pemula yang herannya sangat jarang dipatuhi.

Ingat Saudaraku, Stop Loss ada bukan untuk membuat Anda merugi. Dia ada untuk membatasi kerugian Anda dan menjauhkan diri Anda dari mimpi buruk yang bernama margin call. Tentu Anda tidak ingin bukan bertrading hanya satu-dua kali lalu kemudian hancur lebur hanya karena adanya satu posisi yang salah. Tidak ada satu pun trader yang tidak pernah salah dalam menentukan posisi. Bahkan Saya yang menulis artikel ini pun kerap kali terperosok dikarenakan kesalahan posisi. Tidak masalah berapa kali Anda salah dalam menentukan posisi yang penting adalah secara agregat Anda tetap profit!

Dengan menggunakan batasan Stop Loss (SL) dalam membuka posisi. Titik SAR yang paling bawah dapat Kita gunakan sebagai patokan tersebut. Anda juga dapat menggunakan fasilitas SAR ini dengan memadukannya pada fasilitas trailing distance pada platform. Berbeda denga Stop Loss yang bersifat statis dan tidak dapat bergeser secara otomatis, trailing merupakan Stop Loss yang dinamis atau dapat bergerak mengikuti pergerakan harga.


Pantangan pada Parabolic SAR

SAR sangat efektif digunakan dalam berbagai kondisi trending market. Namun ada saat di mana SAR menjadi tidak efektif dan tidak dapat digunakan sebagai indikator utama. Kapankah itu? Tepatnya saat market sedang bergerak dalam situasi sideways atau tidak adanya trend pergerakan harga. Kondisi sideways ditAndai dengan rapatnya jarak antara titik SAR dengan highest/lowest price yang ada. Kondisi sideways yang lebih buruk ditAndai dengan berpindah-pindahnya titik SAR diatas dan dibawah bar sehingga menyulitkan Kita dalam membuka posisi. Itu sebabnya mengapa dari awal Saya menyarankan menggunakan SAR beserta indikator lainnya sebagai penutup kekurangan SAR. Jikalau Anda menggunakan trend indikator berbentuk kurva seperti Moving Average maka akan nampak MA akan bergerak saling membelit diantara 2 periode yang berlainan. Begitu juga dengan Stochastic. Situasi sideways ini biasanya terjadi ketika market sedang tutup atau para pelaku pasar sedang menunggu berita penting yang akan segera muncul. Pembukaan posisi memang disarankan untuk tidak dilakukan pada saat sideways. Kecuali Anda bersedia menunggu cukup lama dan mental yang cukup kuat melihat posisi terfloating begitu lama.

Trading dengan Time Frame

Sampai di pokok bahasan ini kemampuan Anda dalam melakukan analisa terhadap pergerakan pasar sudah sangat baik. Anda telah mampu melakukan analisa teknikal dengan berbagai indikator bahkan juga menambahkan sedikit Elliott atau Fibonacci disana. Kami ucapkan selamat! Setidaknya Anda telah belajar untuk bertrading forex dengan menggunakan analisa dan tidak lagi melakukan hitung kancing atau analisa tebak-tebak buah manggis. Sampai di pokok bahasan ini kemampuan Anda dalam melakukan analisa terhadap pergerakan pasar sudah sangat baik. Anda telah mampu melakukan analisa teknikal dengan berbagai indikator bahkan juga menambahkan sedikit Elliott atau Fibonacci disana. Kami ucapkan selamat! Setidaknya Anda telah belajar untuk bertrading forex dengan menggunakan analisa dan tidak lagi melakukan hitung kancing atau analisa tebak-tebak buah manggis. Kalau diperhatikan baik-baik maka Anda akan menemukan bahwa pada berbagai grafik yang ditampilkan digunakan berbagai time frame yang berbeda. Kadang digunakan timeframe D1 (daily) atau kadang digunakan H1 (1 jam). Apakah maksudnya? Nah dalam trading, seringkali Kita tidak hanya cukup menggunakan satu grafik saja untuk satu mata pasangan mata uang yang dimana Kita bertrading. Adalah bijaksana melakukan trading dengan multiple time frame.


Penggunaan time frame yang beragam akan membantu Kita untuk menentukan 2 hal yaitu:

  • Trend global jangka panjang yang sedang terjadi
  • Waktu yang tepat untuk melakukan eksekusi Buy/ Sell

Kedua hal diatas merupakan bagian krusial dalam bertrading. Bayangkan jika Anda tidak mengetahui trend jangka panjang yang sedang terjadi. Dan karena grafik 1 jam atau 15 menit Anda menunjukkan trend sedang mengarah ke downtrend lalu Kita membuka posisi sell. Sementara padahal trend dalam jangka panjang menunjukkan harga sedang mengalami kenaikan. Nah apakah yang akan terjadi?

Dalam jangka waktu singkat (beberapa jam kedepan) apabila analisa teknikal Anda cukup valid mungkin posisi Anda akan profit namun tidak jika Anda menahan posisi Anda hingga berhari-hari misalnya. Dikarenakan dalam trend harian harga menunjukkan arah naik maka secara perlahan posisi profit Anda akan segera berubah menjadi minus. Celakanya lagi apabila Anda tidak menggunakan Stop Loss maka besar kemungkinan Margin Call akan terjadi. Sampai disini kerepotan besar akan segera datang termasuk efek-efek sosial yang timbul karena Anda mengalami loss. Nah disinilah pentingnya Kita menggunakan multiple time frame dalam bertrading. Kebanyakan trader menggunakan time frame yang lebih besar untuk menentukan trend jangka panjang seperti 4h (4 jam) atau D1 (harian). Sedangkan untuk menentukan pengambilan posisi maka Anda memerlukan time frame yang lebih pendek bisa 15M (15 minutes) atau juga H1 (1 jam). Nah perkara mana yang digunakan, semuanya bergantung dengan cara trading Anda. Setiap orang memiliki siklus trading yang berbeda-beda. Ada yang membuka posisi dan setelah berhari-hari bahkan bisa sampai sebulan baru posisinya ditutup (ini dinamakan swing trader) atau ada juga yang hanya dalam hitungan jam posisinya sudah dibuka dan ditutup berkali-kali. Mari Kita pelajari satu persatu.


Swing Trader, Day Trader and Scalper

Seperti telah diterangkan diatas bahwa setiap orang memiliki siklus tradingnya sendiri-sendiri. Beberapa orang dikarenakan keterbatasaan waktunya tidak dapat melihat harga setiap saat (seperi Saya…) sehingga memilih untuk bersikap lebih pasif seperti layaknya kebijakan seoarang Warren Buffet. Ada juga beberapa orang yang memiliki waktu dan akses yang cukup sehingga memungkinkannya untuk memantau pergerakan harga dan mencoba mengambil profit semaksimal mungkin dalam dunia forex. Dengan demikian dia mencoba tradingnya dengan membuka posisi harian.

Swing Trader merupakan mereka yang memutuskan trading dengan cara yang pertama. Para Swing trader cenderung untuk menahan posisinya hingga berhar-hari hingga berbulan-bulan. Bahkan ada yang menahan posisinya hingga satu tahun! Trader dengan pola seperti ini cenderung untuk menunggu sampai harga berada pada posisi terbaiknya baru kemudian membidik dengan membuka sejumlah lot dan menempatkan target profit cukup besar. Biasanya mereka membuka posisi hanya pada kondisi yang sangat ekstrim dimana harga sudah sangat tinggi atau harga sudah sangat rendah menurut history pergerakan dalam beberapa minggu terakhir. Dikarenakan kondisi demikian tidak terlalu sering terjadi maka sekali mereka mendapatkan kesempatan tersebut maka target yang dikejar pun sangat besar dan juga diimbangi dengan dana yang cukup untuk menahan pergerakan harga karena biasanya mereka menentukan titik Stop Loss yang juga lumayan besar. Itu sebabnya para Swinger seringkali memulai trading mereka dengan modal lumayan seKitar $3000 untuk sebuah mini trading.

Para Swinger lebih sering menggunakan time frame harian atau 4h untuk menentukan trend jangka panjang mereka. Untuk pengambilan keputusan Buy atau Sell, biasanya mereka cukup menggunakan grafik 1h saja. Maksudnya begini: pada saat mereka hendak mencari saat yang pas untuk membuka posisi maka mereka akan membuka chart 1D atau 4H mereka. Kemudian mereka menentukan trend apakah yang sedang terjadi ketika pada grafik 1D tersebut. Jika trend menunjukkan situasi dengan menuju uptrend maka mereka hanya akan mencari posisi Buy dan tidak akan membuka posisi sell sama sekali. Selanjutnya mereka akan mencari waktu yang tepat untuk membuka posisi. Caranya adalah dengan menunggu grafik H1 berada pada arah yang sama dengan D1. Artinya jika D1 menunjukkan arah naik maka Swinger akan menunggu waktu dimana H1 juga menunjukkan arah yang naik. Setelah itu posisi Buy pun dilakukan. Ketika mereka masuk maka biasanya mereka akan menentukan berapa target profit mereka. Rata-rata trader dengan tipe seperti ini akan mengejar target profit di atas 100 points sehingga membutuhkan beberapa hari hingga beberapa minggu untuk mencapainya. Hal lainnya yang perlu diketahui adalah para Swinger ini bahkan tidak segan-segan melakukan aksi counter trend hanya untuk mengambil pembukaan posisi. Misalnya ketika harga sudah mencapai daerah jenuhnya (katakanlah Overbought) maka mereka tidak takut untuk mengambil posisi Sell meskipun trend kenaikan belum berakhir. Anggapan mereka adalah demi menghemat waktu dikarenakan mereka kebanyakan tidak menyukai memantau grafik mereka terus-terusan. Itu sebabnya mereka memiliki modal yang cukup besar untuk menahan pergerakan harga demikian dengan asumsi bahwa tidak lama lagi harga akan bergerak turun meskipun pada saat ini masih sedang dalam trend naik.

Kelebihan dari bertrading dengan model seperti ini adalah pertama ada pada analisa yang relatif lebih mudah. Perlu diketahui bahwa semakin besar time frame yang Kita gunakan maka akan semakin mudah bagi Kita untuk memprediksi pergerakan harga. Sebaliknya semakin kecil time frame yang digunakan maka akan semakin sulit bagi Kita untuk memprediksi pergerakan dengan benar. Hal ini dikarenakan dengan time frame yang lebih kecil grafik seringkali lebih bergerigi (whipsaw) sehingga sulit membaca trend utamanya.

Kemudahan lainnya adalah pada sisi tekanan psikologis. Dikarenakan para Swinger menggunakan time frame yang lumayan besar maka biasanya mereka tidak perlu memantau pergerakan grafik setiap jam atau setiap menit. Cukup hanya sekali dalam satu hari pun tidak masalah. Akibatnya mereka akan lebih nyaman secara psikologis dan terhindar dari tekanan pasar di setiap pergerakannya. Well happier life, isn’t it? Dan dengan alasan yang sama mereka pun biasanya dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka selain trading dengan baik.

Kekurangannya? Tentu saja ada! Kekurangan yang paling mendasar dalam bertrading dengan pola Swing seperti ini adalah di permasalahan modal. Anda tidak dapat melakukan Swing trading hanya dengan modal $500! Dikarenakan Stop Loss yang dikenakan cukup panjang maka biasanya mereka membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk bertrading. Paling tidak $2000. Itu pun sudah sangat minimal sekali. Belum lagi jika mereka bermain tidak cukup hanya dengan 1 lot saja untuk satu kali pembukaan posisi, maka modal yang disertakan bisa mencapai beberapa kali lipat mulai $4000 bahkan hingga puluhan ribu Dollar. Persoalan kedua dalam swing trading adalah ada pada kesempatan yang diperoleh. Seringkali para Swinger ini tidak dapat membuka posisi sementara trader tipe lain seperti Day Trader atau Scalper dapat menangguk keuntungan pada pergerakan yang ada. Penyebabnya adalah kesempatan bagi para Swinger jauh lebih sedikit dibanding para trader tipe lain. Itu disebabkan mereka harus menunggu harga berada pada kedua titik ekstrim untuk membuka posisi. Ketika harga sedang bermain di garis mediannya (garis tengah) maka mereka tidak dapat melakukan apa pun selain menunggu. Pekerjaan yang membosankan!

Day Trader merupakan trader dengan model harian. Biasanya trader tipe ini akan membuka posisinya dan menutup dihari yang sama. Paling lama hanya dalam kisaran beberapa hari dan sangat jarang melewati minggu yang berjalan. Maksudnya sebisa mungkin mereka akan menutup posisi mereka sebelum awal minggu berikutnya dimulai. Jadi jika mereka membuka posisi hari Kamis maka sebelum Sabtu pagi mereka akan menutup posisi mereka karena mereka tidak menyukai menunggu hingga hari senin dimana pola dan trend baru sedang terjadi.

Nah para Day Trader ini biasanya menggunakan time frame 4H atau 1H sebagai penentu long term trendnya. Sedangkan untuk eksekusi harian mereka lebih suka menggunakan time frame 15M. Dikarenakan time frame dan waktu trading yang singkat, target profit mereka pun tidaklah terlalu besar. Hanya ada dalam kisaran dibawah 100 points. Kebanyakan adalah seKitar 30-50 points. Namun justru dikarenakan target profit mereka tidak terlalu besar maka mereka dapat melakukan pembukaan posisi beberapa kali dalam satu harinya. Bahkan Saya pernah bertemu dengan seorang day trader yang bertrading hingga 13 lot dalam satu hari padahal deposit awal yang dia masukkan hanya sebesar $500!! Ini tergolong day trader yang sangat aktif. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang melakukan day trader. Hal terutama adalah pada deposit awal yang dilakukan. Seorang day trader dapat memulai hanya dengan modal $1000 saja. Bahkan beberapa yang sudah mahir bertrading mampu mengembangkan dananya hingga ratusan persen dalam beberapa bulan padahal mereka memulai hanya dari sebesar $500 saja. Meskipun demikian memang tidak disarankan memulai trading hanya dengan modal $500 dikarenakan besarnya resiko yang mungkin terjadi jikalau Anda adalah seorang pemula. Bagaimana pun modal tidak bisa dibohongi. Apakah kalian setuju dengan Pak Guru anak-anak?

Manfaat lain ketika Anda melakukan trading dengan pola day trader adalah pada banyaknya kesempatan yang bisa diambil. Dikarenakan target profit yang dikejar tidak lebih dari 100 points, kesempatan ini dapat timbul hampir setiap hari diberbagai jenis pasangan mata uang utama. Jikalau Anda cukup pAndai, entahkah harga sedang berada dalam gelombang naik atau turun, seorang day trader mampu mendapatkan profit dari sana. Para day trader tidak terlalu memusingkan akan trend jangka panjang seperti seorang Swinger. Hal ini disebabkan bagi mereka trading adalah hari ini. Dengan melihat pergerakan hari ini maka itulah kondisi market yang bisa diambil. Itu sebabnya mereka menggunakan time frame yang relatif lebih pendek seperti 15M atau 10M.

Kekurangan dalam trading dengan pola seperti ini tentu saja ada. Jika pada seorang Swinger kelebihannya ada pada mudahnya pengontrolan posisi dah harga, hal ini justru menjadi kendala seorang day trader. Seorang day trader harus cukup kuat memantau pergerakan harga beberapa kali setiap harinya. Jikalau tidak demikian mereka dapat kehilangan kesempatan mereka dalam pembukaan posisi. Hal in berimbas pada besarnya kemungkinan seorang day trader mengalami tekanan psikologis yang diakibatkan perubahan harga dari detik ke detik. Anda yang sudah pernah membuka real account atau sedang menjalankan real account tahu maksud Saya. Pada real account, titik psikologis memegang peranan yang sangat penting jauh melebihi tekanan mana pun. Kekurangan lainnya adalah pada kelebihan seorang day trader yaitu derajat keaktifannya. Semakin aktif seseorang membuka posisi maka resiko yang ditempuh juga akan semakin besar. Jadi alih-alih mendapatkan profit, seorang day trader yang tidak mahir membaca grafik acapkali mengalami loss dalam jumlah cukup besar dalam waktu yang singkat.

Pola trading terakhir yang perlu diketahui adalah tipe Scalping. Scalping berasal dari bahasa Inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Nah trading dengan tipe scalping memang kurang lebih menganut paham ini. Tanpa bermaksud merendahkan para Scalper dunia, mereka seringkali memanfaatkan situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari adalah sudah cukup yang penting adalah stablitasnya.

Maksudnya begini: Dengan mengambil keuntungan sekecil itu, para Scalper berpandangan bahwa hal tersebut jauh lebih mudah dibandingkan mengejar keuntungan 100 points dalam satu kali tradenya. Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang jauh lebih banyak untuk satu kali pembukaan posisi dibandingkan para trader kebanyakan. Andaikata dengan modal $2000 seorang Swinger membuka lot hanya sebanyak 2 lot dalam satu kali transaksi, para Scalper dapat membuka posisi hingga 5 kali lipatnya! Bagaimana jika terjadi margin call? Nah titik margin call itu bagi mereka adalah titik Stop Loss mereka! Namun sebaliknya ketika profit sebesar 10 points mereka peroleh, bayangkan saja 10 x 5 = 50 lot. Sama bukan dengan seorang day trader? Tapi kali ini jauh lebih mudah karena hanya mengincar 10 points saja. Belum lagi dikarenakan hanya mengincar profit 10 points saja, mereka dapat membuka posisi berkali-kali hingga puluhan kali dalam satu hari. Hmm… betapa aktifnya mereka! Seorang scalper biasanya menggunakan time frame 1H dan 5M dalam trading mereka. 1H berguna untuk menentukan major trend yang sedang terjadi sedangkan 5M digunakan sebagai penentu eksekusi. O ya, bagi seorang scalper, spread sangat penting peranannya bagi mereka. Para scalper sering kali mencari pialang dengan spread yang sangat kecil. Semakin kecil akan semakin baik dikarenakan bagi mereka selisih 1-2 points saja sangat penting artinya. Itu sebabnya mereka biasa bertrading pada pialang luar seperti GAIN Capital (bukan promosi lho hehehehe).

Kelebihan dari trading dengan model seperti ini adalah mudahnya Kita mendapatkan profit yang Kita kejar. Pergerakan 10 points bahkan dapat dicapai ketika pasar sedang sangat-sangat sepi dan bursa London dan Newyork sedang tutup! Keaktifan Kita membuka posisi juga tentunya jauh lebih besar dibandingkan seorang Day Trader apalagi Swinger. Modal yang disertakan juga tidak perlu besar-besar sekali. $1000 sudah lebih dari cukup. Bahkan $500 pun tidak masalah. Kekurangannya? Ada. Permasalahan paling utama adalah menentukan titik Stop Loss yang akan diambil. Dengan target profit hanya 10 points maka jika Kita mau yang berimbang maka SL Kita pun harus sama besarnya yaitu 10 points. Tapi masalahnya sama seperti target 10 points dapat tercapai dengan mudah maka batas Stop Loss sebesar 10 points pun tidak kalah mudahnya.

Kalau begitu bagaimana kalau SL Kita tentukan sebesar 30 points? Bukankah jadi lebih mudah mencapai profit sementara SL menjadi jauh lebih longgar? Benar. Namun 3 x Anda profit dalam 1x loss saja semuanya sudah impas.

Nah kalau Scalping tanpa SL bagaimana? Ini juga tidak kalah sulitnya. Memang akan jauh lebih mudah mencapai profit. Tapi coba bayangkan Anda harus menunggu berhari-hari karena posisi Anda terfloating negatif tapi ketika Anda profit Anda hanya mengambil 10 Points saja! Bukankah itu aneh? Resiko yang Kita tanggung adalah sampai tingkat Margin Call dimana nyaris semua dana Kita hilang tetapi keuntungan yang Kita ambil hanya 10 points! Benar-benar tidak masuk akal.

Ok itu adalah berbagai macam metode trading yang digunakan para trader di dunia. Perlu dipahami disini bahwa tidak ada satupun metode trading yang telah disebutkan diatas lebih baik dibandingkan metode lainnya. Setiap metode memiliki orang-orang suksesnya sendiri yang telah mencoba metode tersebut bertahun-tahun. Namun juga ada saja yang merugi karenanya.

Kunci disini adalah menemukan metode trading yang tepat bagi diri Anda sendiri. Coba tanyakan pada diri Anda sendiri berapa banyak waktu dan modal yang Anda miliki? Apakah Anda seorang yang sibuk dalam pekerjaan sehari-hari? Jika ya maka bergabunglah dengan para Swingers. Atau jika Anda senang dengan sebuah petualangan, bergabunglah dengan Scalpers. Tidak ada masalah sama sekali. Sepanjang itu sesuai dengan kepribadian Anda maka itu akan benar-benar berguna. Yang perlu ditekankan disini adalah penggunaan multiple time frame akan sangat membantu Anda dalam menentukan kondisi yang sedang terjadi di market. Satu kunci sederhana dalam menentukan time frame adalah: time frame yang lebih kecil selalu akan menuruti time frame yang lebih besar. Ini penting untuk Anda pahami. Andaikata Anda menemukan grafik H1 Anda menunjukkan arah turun dan sebaliknya D1 Anda menunjukkan arah naik maka adalah baik untuk menunggu sampai keduanya searah. Atau jikalau Anda pun memaksa untuk membuka posisi maka ikutilah time frame yang lebih besar! Karena dalam hitungan beberapa jam kedepan harga memang akan turun tetapi dalam hitungan hari harga akan terus naik dan naik!

Money Management

Pertama kami ucapkan selamat. Anda telah mempelajari modul Sekolah Forex dan kini sampai pada kelas terakhir dari sekolah ini. Mungkin banyak dari Anda berpikir apalagi yang masih bisa Saya pelajari. Saya telah mempelajari analisa teknikal dan fundamental. Juga berbagai ilmu-ilmu praktis forex lainnya sejak Walking Lamb class. Apa lagi? Benar Anda telah mempelajari begitu banyak analisa dan teknik bertrading forex. Dan sekarang Kita hanya tinggal melakukan sentuhan akhir dari cara trading Kita. Namun justru sentuhan akhir ini sangat penting. Kenyataannya forex memiliki banyak faktor dan variabel yang tidak boleh ada lewatkan satu pun. Kalau ada satu saja faktor yang Anda abaikan, katakanlah faktor “X”, maka bisa jadi keseluruhan bangunan trading Anda akan runtuh karena X tadi. Jadi, simak pelajaran-pelajaran Hunting Fox disini dengan seksama karena disini Kita mulai masuk ke sisi praktis forex namun dalam scoop yang lebih makro.

Ok, pelajaran pertama Kita adalah apa yang disebut sebagai Money Management. Jika Forex adalah sebuah bisnis, maka money management merupakan faktor yang menentukan apakah bisnis yang Anda jalani adalah bisnis kelas “warung” atau bisnis "profesional" yang juga dijalankan oleh seorang profesional. Bukankah perbedaan antara bisnis kelas warung dan profesional ada pada tata kelolanya?

Mari Kita bandingkan antara sebuah toko kelontong dengan sebuah supermarket. Sama-sama menjual sembako, tapi apa yang membedakan keduanya? Tentu saja supermarket dikelola dengan manajemen yang rapi dan mengAndalkan sebuah sistem yang baik. Tidak demikian dengan sebuah toko kelontong biasa yang apabila pemiliknya masuk angin dan tidak dapat datang ke tokonya saja maka toko tersebut harus ditutup. Dan mana yang lebih berhasil? Toko kelontong atau supermarket? Ya tentu saja supermarket. Jadi, jangan berbisnis dengan model warung. Tapi jalankan dengan profesional! Jangan bertrading forex juga dengan model pemiliki warung kelontong, tapi jalankan dengan model sebuah supermarket. Dan faktor penentu hal ini dalam forex adalah apa yang disebut dengan money management ini. Tanpa money management, mungkin Anda akan mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, namun tidak dalam jangka panjang.

Money management dalam forex kurang lebih adalah sekumpulan rule yang terintegrasi dalam sebuah trading system mengenai bagaimana Anda mengontrol keuangan Anda selama bertrading. Tentu saja hal ini mutlak Anda miliki. Praktisnya, money management menyangkut hal-hal berikut ini:

  • Initial Margin dan Margin Added (bila ada).
  • Besar resiko per transaksi yang bersedia Anda tanggung.
  • Maximum Drawdown
  • Risk to Reward Ratio


1. Initial Margin & Margin Added

Initial margin adalah modal awal yang hendak Anda setorkan pada pialang untuk bertrading. Sedangkan margin added adalah modal tambahan yang mungkin Anda tambahkan untuk Anda bertrading/ mempertahankan posisi yang terfloating bila ada dikemudian hari. Dari dua hal ini dapat dilihat bahwa money management bermula bahkan sebelum Anda bertrading dan membuka posisi Anda yang pertama. Sama halnya dalam bisnis-bisnis lainnya, modal memegang peranan penting dalam trading Anda dikemudian hari. Mereka yang bertrading dengan modal $5000 tentu saja berbeda cara tradingnya dengan yang bermodal $500.

Beberapa pialang memang menerapkan minimum pembukaan account yang sangat murah. Bahkan di Gain Capital sendiri minimum pembukaan account forex hanyalah sebesar $250. Sangat kecil sekali. Namun ini bukan berarti kami menyarankan Anda bertrading dengan modal minim. Bagaimana pun modal kecil menuntut kecermatan dan kesabaran dalam membuka sebuah posisi beserta resiko yang harus Anda tanggung tentu saja lebih besar.

Ambilah contoh demikian, jika Anda membuka account forex Anda sebesar $250. Maka dengan membeli 1 lot GBPUSD di harga 1.9700. Dengan demikian margin jaminan perlotnya adalah $197. Maka sisa dana Anda sekarang menjadi $250-$197 = $53. Nah $53 inilah dana yang Anda miliki untuk mempertahankan pergerakan posisi Anda.

Jika beberapa jam setelah Anda membuka posisi BUY di 1.9700 tersebut harga turun ke 1.9647 (turun 53 points dari posisi awal Anda), maka akan terjadi Margin Call. Posisi Anda akan tertutup otomatis oleh sistem dikarenakan kurangnya jaminan. Dalam keadaan ini Anda harus menanggung kerugian sebanyak 53 points atau nilainya sama dengan 53 Dollar. Sialnya jikalau setelah harga turun ke 1.9647 beberapa hari kemudian harga malah melonjak tinggi ke 1.9800. Tentu saja jika Anda tidak mengalami margin call sebelumnya maka Anda akan memperoleh keuntungan sebesar 100 Dollar per lotnya. Mimpi tinggalah mimpi. Dikarenakan kurangnya modal, kesempatan profit Anda berubah menjadi sebuh mimpi buruk bernama margin call. Kejadian itu tidak perlu terjadi Andaikata misalnya Anda memulai trading Anda dengan modalh $1000. Dengan membuka posisi 1 lot buy di 1.9700 dan kemudian harga turun ke 1.9647 maka Anda masih memiliki sisa dana sebanyak $750 Dollar lagi. Artinya kalau harga turun ke 1.8897 barulah margin call terjadi. Sesuatu yang sangat sulit terjadi dalam beberapa hari pergerakan bagi GBP (dan juga mata uang lainnya).

Nah dari sini Anda mengerti perbedaannya antara bertrading dengan modal minim dan bertrading dengan modal cukup bukan? Bagaimana pun modal tidak dapat dibohongi. Tanpa modal yang cukup, bagi seorang pemula forex, itu sama saja maju berperang tanpa mempersiapkan pertahanan yang cukup. Lalu apakah bisa Saya memulai trading Saya dengan modal terbatas misalnya $250 dan memperoleh profit? Bisa! Namun dibutuhkan analisa yang cermat dan kesabaran ekstra bagi Anda. Dalam contoh kasus diatas, maka tentu saja Anda harus cukup bersabar untuk menunggu harga turun lebih jauh lagi dibawah level 1.97 guna menghindar MC pada account Anda. Hal ini memang gampang-gampang susah. Bahkan bagi seorang profesional sekalipun. Masalahnya apakah mungkin setelah harga mencapai level 1.9700 dia akan terus turun ke 1.9650? Atau jangan-jangan setelah turun ke 1.9700 maka harga akan segera melonjak naik ke 1.9800 dan dengan demikian Saya kehilangan kesempatan memperoleh profit. Butuh kesabaran ekstra dan permainan yang sangat cermat. Sedikit saja meleset maka bubarlah semuanya. Nah daripada Anda stress karena minimnya modal dan selalu terancam margin call memang disarankan untuk membuka trading dengan modal yang mencukupi. Berapa? Jika Anda hanya membuka 1 lot setiap kali bertrading dan tidak akan membuka posisi baru hingga 1 lot tersebut mencapai profit atau menyentuh stop loss Anda, maka disarankan untuk memulainya dengan modal $1000. Jika Anda hendak membuka 2 lot dalam satu kali transaksi maka tinggal di kali kan 2 menjadi $2000. Sederhana bukan?

Dengan dana yang cukup, Anda memiliki sedikit kebebasan untuk melakukan manuver-manuver dalam trading Anda dan mengurangi beban psikologis karena terbatasnya modal. Tentu saja semakin besar akan semakin baik. Apalagi innitial margin Anda besarnya $10.000 dan pembukaan posisi hanya sebanyak 1 lot. Ya tidak perlu pasang Stop Loss pun rasanya tidak akan terkena margin call. Cukup makan interest rate yang besarnya kurang lebih 2000 Rupiah seharinya. Ya lumayanlah, Rp 720 Ribu dalam setahun. Belum kalau posisi Kita profit.

Itu yang dimaksud dengan bagaimana perhitungan innitial margin. Jadi, rencanakan baik-baik bagaimana Anda bertrading kelak. Dalam demo account biasanya Anda diberikan dana virtual sebesar $2000 untuk bertrading. Seringkali mereka yang mencoba demo account memperoleh profit yang besar dan ketika mereka mencobanya pada real account boro-boro profit, yang ada dana langsung hilang karena rugi besar. Masalahnya dimana? Perbedaan yang paling sering terjadi adalah modal awal mereka pada real account ternyata tidak sama dengan dana yang disediakan pada virtual account. Mereka yang tidak menyadari hal ini kemudian terjebak untuk mengadu peruntungan mereka dengan alasan toh pada demo account mereka sudah profit. Lalu mereka memulai trading mereka hanya dengan sebesar $500! Ya tentu saja rugi!! Besarnya tahanan yang dimiliki $2000 dengan $500 tentu saja beda. Ah betapa naifnya. Perihal margin added, beberapa orang lebih menyukai untuk menyetorkan innitial margin mereka dengan jumlah secukupnya dengan alasan bahwa jika dikemudian hari account mereka terancam margin call maka mereka dapat menambahkan dana ( injection istilahnya ) guna menahannya. Ya boleh-boleh saja. Sah dan legal kok.


Hanya dalam hal ini ada beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan:

  • Waktu antara penyetoran hingga dana efektif masuk ke account Anda biasanya 1 hingga 2 hari. Pertimbangkan dengan masak jangan sampai margin call terjadi dalam 2 hari kedepan. Jadi lakukan injection jauh-jauh hari untuk amannya.
  • Bagi yang gemar injection, Anda harus tahu sampai batas mana Anda hendak berhenti melakukan injection. Ini untuk mencegah terjadinya kerugian yang tak terkendali dikarenakan Anda menggunakan uang apa saja yang ada di dompet untuk injection. Kita sudah membahas di awal-awal pelajaran Kita bahwa harus ada batas dimana Kita berhenti dikarenakan ternyata rugi yang terlalu besar dengan berbagai faktor yang tidak/ terlalu sulit di atasi.
  • Pertimbangkan juga biaya transfer antar bank luar negeri yang besarnya kadang bisa mencapai 20 Dollar. Ya lumayanlah biayanya.
  • Apakah setidaknya kemungkinan profit dapat tercapai apabila Anda melakukan injection?

Nah apabila Anda bersedia menanggung faktor-faktor diatas, tidak menjadi masalah apabila injection dilakukan. Selama itu masih dalam batas kontrol investasi dan membuka kesempatan untuk mendapatkan profit, lakukanlah.


2. Besarnya Resiko per Trade yang Bersedia Anda Tanggung

Resiko per trade artinya apabila sekali Anda membuka posisi, berapa besar batasan loss yang mau Anda tanggung jika seandainya posisi Kita berlawanan dengan market? Kelak hal ini akan berkaitan dengan bagaimana Anda membangun sebuah trading system. Bagaimana pun dalam setiap kali transaksi Kita harus menyadari bahwa tidak selamanya analisa Kita benar. Meskipun kadang benar namun bisa juga time frame yang Kita gunakan keliru. Artinya andaikata Kita memprediksi harga naik dalam 2 jam kedepan ternyata kenaikan baru terjadi setelah 2 hari kemudian. Atau bahkan tidak naik sama sekali hingga Kita mengalami kerugian. Kendala yang dihadapi pemula adalah seringkali Kita tidak bersedia untuk mengatakan bahwa Kita keliru dan menutup posisi Kita yang loss. Dengan demikian Kita menunggu hingga harga berbalik kembali yang entah kapan terjadinya. Mungkin berbalik. Tapi perkara menunggu harga berbalik sesuai dengan yang Kita harapkan seringkali menjadi waktu-waktu yang penuh frustrasi. Kadang bisa sebulan. Lainnya yang lebih buruk harga tidak pernah kembali dalam waktu selama 6 bulan. Andaikata Anda membuka sebuah posisi Open Sell GBP pada 1.8830 pada 20 Oktober 2006 dan tidak memasang Stop Loss. Kalaupun dana Anda tidak terbatas jumlahnya, Anda harus menunggu sampai waktu yang tidak diketahui lamanya supaya harga kembali ke titik tersebut karena sampai tulisan ini dibuat yaitu 21 Mei 2007 harga GBPUSD masih ada di kisaran 1.9700! Perhatikan gambar dibawah ini yang ditandai dengan garis putus-putus berwarna hitam. Itu adalah saat dimana harga berada di 1.8830 sedangkan garis putus-putus berwarna biru adalah posisi harga GBPUSD pada saat gambar diambil. Maksud dari point ini adalah: Stop Loss itu penting. Dan itu merupakan bagian dari money management. Tanpa itu maka trading Kita seperti sebuah kendaraan tanpa rem. Anda dapat melaju secepat Anda mau tapi tentu ada saatnya dimana Kita ingin berhenti bukan?


3. Maximum Drawdown

Yang dimaksud dengan maximum drawdown adalah berapa besarnya loss berturut-turut yang mungkin terjadi dalam trading Anda. Mari Kita mulai dengan sebuah perumpamaan: Katakanlah Kita memiliki sebuah trading system yang mampu memberikan akurasi profit sebesar 70% dalam tiap bulannya. Artinya dalam satu bulan maka kemungkinan Kita memperoleh profit dari model trading yang Kita miliki adalah 70% dan 30% lainnya adalah loss. Atau dalam 100 kali transaksi maka 70 kali posisi yang Kita buka adalah untung dan 30 lainnya rugi. Lumayan bagus bukan? Tetapi itu saja tidak cukup. Money management menentukan disini. Bagaimana apabila Kita mengalami loss yang 30 kali itu secara berturut turut? Jadi dari trade pertama hingga trade ke tiga puluh Kita mengalami loss dan barulah trade ke 31 hingga ke 100 profit Kita peroleh. Nah masalahnya apakah dana yang tersisa setelah trade ke 30 masih mencukupi untuk bertransaksi di trade ke 31 dan seterusnya? Inilah yang dimaksud dengan drawdown. Berapa besarnya drawdown maksimum yang mungkin terjadi?

Mungkin ada diantara Anda yang berkata: “Wah tidak mungkin Saya mengalami loss 30 kali berturut-turut!” Kenapa tidak? Bukankah Kita bukan dewa? Atau tidak perlu 30 kali 10 kali saja mungkin sudah membuat Kita berpikir berulang kali dengan sistem trading Kita. Ok, kembali ke kasus 30 kali loss berturut-turut itu. Jadi bagaimana solusinya? Solusinya ada beberapa cara: Memperbaiki sistem trading Anda sehingga tidak lagi menjadi 70:30 misalnya menjadi 90:10.

Kelihatannya memang sangat baik bukan? Tapi ini jelas tidak mudah. Memiliki sistem yang mampu memprediksi 90 persen pergerakan harga dengan akurat tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat kalau tidak mau Kita katakan bertahun-tahun. Ya ini memang solusi teoritis terbaiknya namun secara realistis ini sulit.


Solusi 1: Memperbesar modal

Nah ini masih lebih mungkin dibandingkan dengan solusi pertama tadi. Dengan memperbesar modal maka Kita memiliki buffer yang lebih besar untuk menahan loss agregat tadi. Tentu saja jumlah lot yang terbuka harus tetap dan tidak boleh bertambah dalam tiap kali transaksi. Namun kendala disini adalah apabila dana yang Kita miliki terbatas. Dalam keadaan seperti ini Kita harus kembali ke solusi pertama atau solusi ketiga dibawah ini.


Solusi 2: Memperkecil loss per transaksi

Nah ini solusi sederhana dan rasanya lebih dapat diterima. Maksudnya apabila tadinya Kita menggunakan katakanlah 10% dari dana Kita untuk bertransaksi yaitu untuk menentukan besarnya Stop Loss maka Kita perlu menguranginya menjadi misalnya 5%. Begini lho maksudnya, apabila Anda menggunakan 10% dengan modal 1000 itu artinya stop loss Anda besarnya 100 points (1000 x 10% = 100) sedangkan apabila menggunakan 5% maka stop loss Anda besarnya 50 points.

Mari Kita lihat contoh kasus berikut ini. Katakanlah Kita menggunakan modal sebesar $1000 dan hanya membuka posisi sebanyak 1 lot tiap kali transaksinya. Mari Kita lihat bagaimana perbandingannya apabila Kita mengalami drawdown sebanyak 30 kali (hegh… drawdown 30 kali memang benar-benar membuat Kita tenggelam. Bahkan Saya yang menuliskannya pun tidak dapat membayangkan apabila itu menimpa Saya. Untunglah belum pernah terjadi pada Saya hehehe :)

Transaksi ke

Total Modal ($)

10% dari total dana ($)

Total Modal

5% dari total dana

1.

1000

100

1000

50

2.

900

90

950

48

3.

810

81

903

45

4.

729

73

857

43

5.

656

66

815

41

6.

590

59

774

39

7.

531

53

735

37

8.

478

48

698

35

9.

430

43

663

33

10.

387

39

630

32

11.

349

35

599

30

12.

314

31

569

28

13.

282

28

540

27

14.

254

25

513

26

15.

229

23

488

24

16.

206

21

463

23

17.

185

19

440

22

18.

167

17

418

21

19.

150

15

397

20

20.

135

14

377

19

21.

122

12

358

18

22.

109

11

341

17

23.

98

10

324

16

24.

89

9

307

15

25.

80

8

292

15

26.

72

7

277

14

27.

65

6

264

13

28.

58

6

250

13

29.

52

5

238

12

30.

47

5

226

11

Perhatikan bahwa pada drawdown ke 30, dana yang tersisa dengan menggunakan 10% dari total modal maka tersisa hanya sebesar 47$. Sedangkan dengan menggunakan 5% tersisa 226$. Berbeda 5 kali lipat! Dengan sisa dana $47, apa yang bisa Kita lakukan? Bahkan untuk membeli AUDUSD sebanyak 1 lot pun tidak bisa. Hanya injection yang bisa. Dengan demikian maka kesimpulannya semakin kecil persentase modal yang digunakan semakin aman trading Kita jadinya. Namun tentu saja ada kendala-kendala yang perlu Anda lalui untuk dapat mencapai persentase yang kecil seperti itu. Diantaranya adalah sanggupkah Anda bertrading dengan Stop Loss yang lebih sempit dari biasanya? Nah ini perlu dipertimbangkan lagi. Lalu berapa persentase terbaik? Beberapa trader profesional mengatakan besaran terbaik adalah dibawah dari 2%! Jadi 5% tadi masih terlalu besar sesungguhnya. Dengan 2% apabila Anda memiliki modal sebesar $1000 maka Stop Loss Anda perlu digeser menjadi hanya 20 points saja. Sangat kecil bagi seorang Swing Trader. Tapi itu adalah persentase yang benar. Artinya jika Anda hendak bermain swing maka gunakan dana yang lebih besar. Ingat, modal tidak bisa dibohongi.


4. Risk to Reward Ratio

Risk to reward ratio merupakan perbandingan antara resiko yang Anda ambil dengan keuntungan yang diperoleh setiap kali membuka posisi. Dalam prakteknya nanti ini akan diterjemahkan berapa points besar Stop Loss dan Limit yang Anda gunakan setiap kali sebuah posisi di ambil. Para trader pemula acap kali menentukan besaran Limit mereka namun sama sekali tidak menggunakan Stop Loss. Alasannya: kalau menggunakan Stop Loss dan Limit, lebih sering Stop Loss-nya yang tersentuh sehingga sering rugi. Jadi akhirnya kebanyakan pemula bertrading dengan menggunakan Limit namun melupakan Stop Loss mereka. Nah ini jadi gejala klasik yang terjadi hampir di seluruh trader pemula. Sebenarnya sah-sah saja Kita bertrading dengan cara demikian. Sisi positif trading seperti ini adalah moral Kita akan semakin membaik dari hari ke hari dikarenakan setiap posisi yang diambil lebih banyak profitnya dan tidak pernah loss bahkan. Namun dari sisi risk to reward ratio, hal ini benar-benar membahayakan sang trader sendiri. Katakanlah Limit yang diambilnya adalah sebanyak 30 points. Dengan tidak memasang Stop Loss maka perbandingan keuntungan dan resiko menjadi 30: ~ alias 30 points berbanding tak berhingga. Ini dikarenakan apabila resiko benar-benar terrealisasi maka itu artinya seluruh dana Anda akan habis dikarenakan batasan resiko itu sendiri adalah Margin Call. Rasio seperti ini benar-benar tidak masuk akal rasanya. Dari 100 kali Kita bertransaksi dan 99 kali Kita menang lalu dengan hanya satu kali transaksi kita mengalami kesalahan fatal maka seluruh keuntungan dan modal Kita hilang lenyap! Dunia forex penuh dengan kuburan trader pemula model seperti ini. Siapa mau menyusul? Hihihi, bukan menakut-nakuti lho, ini demi kepentingan Anda juga supaya mengerti bahwa bertrading itu ada resiko yang perlu dikendalikan.

Nah dengan demikian adalah penting untuk mengatur Risk to Reward Ration Anda dengan benar. Jadi lupakan bertrading tanpa adanya Stop Loss! Jika dalam trading Anda Stop Loss Anda acap kali tersentuh maka mungkin memang Anda perlu mengatur ulang sistem trading dan penentuan Stop Loss serta limit Anda. Intinya, jangan salahkan keberadaan Stop Loss apabila posisi Anda terlikuidasi karenanya. Keberadaan Stop Loss disini adalah untuk membatasi kerugian Anda dan bukan untuk membankrutkan Anda. Jadi, berapa perbandingan Risk to Reward yang baik? Tentu saja semakin besar reward dan semakin kecil risk adalah pilihan yang paling baik. Coba perhatikan contoh kasus berikut ini:

Andaikata Anda menentukan Risk Anda adalah 30 points sedangkan Reward Anda adalah 60 points maka dengan modal $1000 dan ada 1 lot saja posisi yang terbuka tiap kali transaksi. Katakanlah dalam 50 kali transaksi Anda mengalami loss sebanyak 30 kali dan profit sebanyak 20 kali maka pada akhir transaksi Anda yang ke-50 Anda masih terhitung profit meskipun dari sisi jumlah transaksi lebih banyak loss daripada profitnya:

Transaksi

30 Points Loss

60 Points Profit

0

1000

-

1

970

-

2

940

-

3

910

-

4

880

-

5

850

-

6

820

-

7

790

-

8

760

-

9

730

-

10

700

-

11

670

-

12

640

-

13

610

-

14

580

-

15

550

-

16

520

-

17

490

-

18

460

-

19

430

-

20

400

-

21

370

-

22

340

-

23

310

-

24

280

-

25

250

-

26

220

-

27

190

-

28

160

-

29

130

-

30

100

-

31

-

160

32

-

220

33

-

280

34

-

340

35

-

400

36

-

460

37

-

520

38

-

580

39

-

640

40

-

700

41

-

760

42

-

820

43

-

880

44

-

940

45

-

1000

46

-

1060

47

-

1120

48

-

1180

49

-

1240

50

-

1300

Perhatikan meskipun Anda lebih banyak mengalami loss dari 50 kali transaksi namun secara agregat kondisi keuangan trading Anda tetaplah profit sebesar 300 Dollar! Bukankah ini adalah hal yang luar biasa ? Di akhir transaksi ke 50, dana yang Kita miliki telah mencapai 1300 Dollar dari sebelumnya 1000 Dollar.

Hal ini mungkin terlihat sederhana. Namun demikian banyak trader melewatkannya dan berujung pada tidak terencananya sebuah trading dengan baik. Akibatnya ya tentu saja loss menanti. Loss, loss dan akhirnya Total Loss!

Web Counter
Free Counter
Google